FOLLOW TODARKNES6 MOVEMENTS

SHARE IT !

Kamis, 28 Maret 2013

SATANISME DAN BLACK METAL



Satanisme dan Black Metal adalah dua wilayah yang berdiri secara terpisah. Jika kemudian Mayhem, Burzum dan Darkthrone di akhir 80-an dan awal 90-an menggabungkan Black Metal dan “Satanisme” sebagai satu ikatan yang kuat, terkait satu sama lain, maka garis bawahi tebal-tebal, bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebagai “way of life”. Bukan sekedar tempelan, dan diperjuangkan bukan tanpa alasan.
Termasuk aksi pembakaran salib di atas panggung, dan aksi lainnya yang “terkesan” seperti memuja setan. SEKALI LAGI, hal itu dilakukan sebagai bentuk perlawanan mereka terhadap agama Kristen, dan bukan sebagai ritual penyembahan terhadap setan.


Ide mereka sederhana. Menyatakan perang terhadap Kristenisasi yang terjadi di wilayah Norwegia. Ini karena Kristen, yang notabene merupakan agama mayoritas di Eropa, dinilai berbanding terbalik dengan semangat mereka sebagai anak-anak Odin (Dewa Bangsa Viking). Kristen dianggap sebagai agama yang lemah, sementara mereka sebagai keturunan Viking, adalah bangsa yang menjunjung tinggi kekuatan.

#Legion
Menurut Eitaz (NOSFERATU[Jogja/INA])
"Satanic itu visi. Mau di munculkan atau tetap bertahan dalam hati, hal itu kembali pada kebijakan yang bersangkutan. Tapi menurutku, sebagai musisi, akan terlihat lebih bertanggungjawab jika hal itu dimunculkan dalam sebuah pesan lirik, daripada sensasi murahan diatas panggung. Ini tidak ubahnya seperti badut yang mencoba menakut-nakuti, tapi berada diantara orang-orang dewasa, yang notabene harusnya dilakukan terhadap anak kecil”
Sedangkan Menurut Shiva Ratriarkha (KEDJAWEN [Solo/INA])
“Satu hal yang pasti, jika Satanisme adalah sebuah paham, ajaran, ideologi, yang sifatnya hanya sampai pada tataran personal, dan sama seperti ajaran keagamaan lain yang memasukkan ritual sebagai media berkomunikasi dengan “Yang Maha”, maka tentu saja ada kode etik, syarat dan kondisi tertentu ketika melakukan sebuah ritual.
Artinya, baik dengan alasan tradisi atau satanisme, ini semua sudah kelewat salah kaprah! Sebab membawanya (ritual) di atas show, sangatlah memojokkan dan merendahkan eksistensi Black Metal sebagai kumpulan badut-badu horor mesum (mirip tren perfilman nasional) dan jauh dari kesan kelompok pemusik exstrem metal.
Satanisme yang di-croping dan diperbandingkan dengan tindakan ritual darah di depan publik, adalah tindakan yang sangat picik dalam memahami sebuah kepercayaan, dan cenderung melecehkan satanisme itu sendiri. Kita yang mempunyai ritual tradisi saja, ga pengen tuh ngikut mengusung ADEGAN KONYOL seperti ini, atau bahkan katakanlah kita punya link dengan kaum okultis, juga ga sebegini cerobohnya show up dengan OBRAL PAMER SANGAR,”